Rabu, 29 Februari 2012
Senin, 20 Februari 2012
Persebaya vs Timnas
Jadwal pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Pesebaya Surabaya pada Jumat (24/02) nanti dipastikan digelar di Gelora Bung Tomo (GBT), Benowo Surabaya.
Memang hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Panpel Persebaya. Akan tetapi kabar ini keluar sendiri dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat. "Sudah, sudah resmi. Kami sudah dapat konfirmasi dari sana (Panpel Persebaya) kalau kita nanti main di GBT," ujarnya saat ditemui Bola.net usai memantau langsung Training Center Timnas (TC) dan seleksi tahap dua di Kompleks Ago Kusuma Wisata Batu Malang, Senin (20/2).
dari mess Persebaya Karang Gayam mengaku kalau Perwali dari Pemerintah Kota Surabaya tentang penggunaan GBT bisa saja turun.
Akan tetapi mereka masih menunggu surat ijin dari Polda mengenai keamanan dari laga ini. Lebih-lebih akses ke Benowo masih sulit dijangkau dari pusat kota Pahlawan tersebut. Atas dasar itulah mereka masih belum mau membeberkan pada wartawan.
Timnas sendiri mengaku senang dengan dipindahkannya laga ini, karena memang rumput lapangan di GBT lebih baik daripada Tambaksari. "Ini terobosan bagus dari Panpel Surabaya. Stadion sebesar itu sayang kalau tidak terpakai," lanjut Ferry.
"Lapangannya di sana juga bagus, selama ini hanya akses ke sana saja kan yang masih jadi kendala. Tapi memang begitu seharusnya sebuah stadion. Di luar negeri rata-rata stadion memang ditempatkan di luar kota,"
Memang hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Panpel Persebaya. Akan tetapi kabar ini keluar sendiri dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat. "Sudah, sudah resmi. Kami sudah dapat konfirmasi dari sana (Panpel Persebaya) kalau kita nanti main di GBT," ujarnya saat ditemui Bola.net usai memantau langsung Training Center Timnas (TC) dan seleksi tahap dua di Kompleks Ago Kusuma Wisata Batu Malang, Senin (20/2).
dari mess Persebaya Karang Gayam mengaku kalau Perwali dari Pemerintah Kota Surabaya tentang penggunaan GBT bisa saja turun.
Akan tetapi mereka masih menunggu surat ijin dari Polda mengenai keamanan dari laga ini. Lebih-lebih akses ke Benowo masih sulit dijangkau dari pusat kota Pahlawan tersebut. Atas dasar itulah mereka masih belum mau membeberkan pada wartawan.
Timnas sendiri mengaku senang dengan dipindahkannya laga ini, karena memang rumput lapangan di GBT lebih baik daripada Tambaksari. "Ini terobosan bagus dari Panpel Surabaya. Stadion sebesar itu sayang kalau tidak terpakai," lanjut Ferry.
"Lapangannya di sana juga bagus, selama ini hanya akses ke sana saja kan yang masih jadi kendala. Tapi memang begitu seharusnya sebuah stadion. Di luar negeri rata-rata stadion memang ditempatkan di luar kota,"
Jumat, 17 Februari 2012
persebaya rekrut striker isl
Persebaya Buka Kemungkinan Rekrut Striker ISL
Persebaya Surabaya mengaku tak masalah bagi mereka jika nantinya mendapatkan striker yang notabene bermain bagi tim Indonesia Super League (ISL) di dalam perburuan mereka di bursa transfer tengah musim Indonesian Premier League musim ini.
Tim berjuluk Green Force ini memang tengah mencari striker untuk memperkuat lini depan mereka yang dianggap kurang tajam. Mereka kini berusaha untuk mendapatkan striker lokal sebagai opsi tambahan. Sebab, jika mereka mendapatkan Emanuel De Porras, maka harus ada satu pemain asing yang harus didepak.
Materi striker lokal kini memang lebih banyak yang bermain di ISL, dan CEO Persebaya, Gede Widiade tak akan begitu saja menolak jika nanti yang datang melamar adalah striker lokal yang berlaga di kompetisi satunya itu. "Secara yuridis apabila memungkinkan kenapa tidak, kan masih warga negara Indonesia," tegas Gede pada Bola.net.
"Selama PSSI dalam regulasi tidak masalah, ya nggak papa kan? Tapi kalau tidak diperbolehkan mau bagaimana lagi. Ini masih tergantung rulenya PSSI dan mereka sedang menggodok ini."
"Kalau rule-nya boleh, saya akan pakai pemain lokal dari mana saja, Mas. Dari Papua, Aceh, ISL, IPL asal bisa cepat tune in sama tim kita," tandas pengusaha yang kini sukses di Jakarta itu.
Minggu, 12 Februari 2012
usai pertandingan bonek perang batu dengan polisi
Surabaya - Ratusan bonek kembali berulah. Usai menyaksikan pertandingan Persebaya vs Persema di Tambaksari, pendukung Persebaya itu terlibat aksi saling lempar batu dengan petugas polsuska dan polisi di sepanjang rel KA Jalan Kanginan.
Peristiwa tersebut sempat membuat petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan itu membuat warga kaget. Mereka berhamburan keluar rumah melihat apa yang terjadi.
"Tadi sempat ramai sekali. Bonek-bonek kecil melempari petugas yang berjalan dari arah selatan," kata Maksum, warga Kanginan DKA kepada detiksurabaya.com, Minggu (12/2/2012).
Dari informasi yang dihimpun, peritiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, hampir bersamaan dengan lewatnya KA Turangga jurusan Surabaya - Bandung. Saat itu ratusan bonek berjalan di sepanjang rel kereta api menuju ke arah stasiun Semut. Sebelum berjalan jauh, mereka dihalau 7 anggota Polsuska dan 1 polisi.
Lantaran diusir, bonek yang masih ingusan itu melempari petugas dengan batu yang ada di sekitar rel. Pada saat bersamaan, KA Turangga dari arah Stasiun Semut melintas. Kereta tersebut tak luput dari lemparan. Meski terus dihujani batu, petugas tetap merangsek maju dan menghalau mereka ke Jalan Ambengan.
Untuk membubarkan bonek, petugas terpaksa memberikan tembakan peringatan ke udara. Rupanya tembakan peringatan itu efektif. Para bonek berlari mundur ke arah Jalan Ambengan. Setelah para bonek terpojok dan membubarkan diri, situasi kembali kondusif
"Sempat membuat lalin macet. Saya juga khawatir, lha wong yang dilempar batu-batu besar," ujar Misman, petugas penjaga perlintasan.
Sementara pertandingan Persebaya dan Persema Malang dalam lanjutan LPI berjalan imbang 0-0. Pertandingan yang digelar di Gelora Tambaksari sempat dihentikan karena terjadi aksi lempar botol ke bench Persema.
Peristiwa tersebut sempat membuat petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan itu membuat warga kaget. Mereka berhamburan keluar rumah melihat apa yang terjadi.
"Tadi sempat ramai sekali. Bonek-bonek kecil melempari petugas yang berjalan dari arah selatan," kata Maksum, warga Kanginan DKA kepada detiksurabaya.com, Minggu (12/2/2012).
Dari informasi yang dihimpun, peritiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, hampir bersamaan dengan lewatnya KA Turangga jurusan Surabaya - Bandung. Saat itu ratusan bonek berjalan di sepanjang rel kereta api menuju ke arah stasiun Semut. Sebelum berjalan jauh, mereka dihalau 7 anggota Polsuska dan 1 polisi.
Lantaran diusir, bonek yang masih ingusan itu melempari petugas dengan batu yang ada di sekitar rel. Pada saat bersamaan, KA Turangga dari arah Stasiun Semut melintas. Kereta tersebut tak luput dari lemparan. Meski terus dihujani batu, petugas tetap merangsek maju dan menghalau mereka ke Jalan Ambengan.
Untuk membubarkan bonek, petugas terpaksa memberikan tembakan peringatan ke udara. Rupanya tembakan peringatan itu efektif. Para bonek berlari mundur ke arah Jalan Ambengan. Setelah para bonek terpojok dan membubarkan diri, situasi kembali kondusif
"Sempat membuat lalin macet. Saya juga khawatir, lha wong yang dilempar batu-batu besar," ujar Misman, petugas penjaga perlintasan.
Sementara pertandingan Persebaya dan Persema Malang dalam lanjutan LPI berjalan imbang 0-0. Pertandingan yang digelar di Gelora Tambaksari sempat dihentikan karena terjadi aksi lempar botol ke bench Persema.
Langganan:
Postingan (Atom)